Sinopsis dari novel ” Seandainya”
"Cinta itu seperti kopi panas, paling enak
diminum saat panas, tapi resikonya cepat habis. Biar gak cepat habis, ya
diminumnya pelan-pelan, tapi resikonya jadi keburu dingin".
Kira-kira seperti itu ungkapan Milli kepada Nathan
ketika Nathan seenaknya datang dan pergi mengisi kehidupannya.Kisah Mili dan
Nathan bermula di bangku sekolah di salah satu SMU yang ada di Bandung, Nathan
suka membantu Milli belajar, Milli dengan segala kelucuannya bisa mencairkan
kekakuan Nathan. Hingga akhirnya muncul rasa saling suka diantara mereka
berdua. Mereka pun akhirnya berpacaran.
Sampai lulus SMU, Nathan masuk ke universitas
impiannya di Jakarta. Milli sebaliknya,dia tidak suka kuliah, Ia memutuskan
untuk tetap tinggal di Bandung, Milli mau jadi penulis novel. Mereka masih
saling merindukan. Sampai Milli akhirnya benar-benar berhenti kuliah dan
menulis buku, Dengan kondisi long distance relationship secara mengejutkan
Nathan justru memutuskan hubungan karena ingin konsentrasi dengan kuliahnya,
Milli sangat kecewa dengan alasan Nathan saat membuat keputusan sepihak
kepadanya, hingga akhirnya Milli harus benar-benar dapat menerima kisah ini.
Namun tidak berhenti disitu, Milly masih mengharapkan
Nathan. Kerinduan yang mendalam memberanikan Milly untuk datang ke Jakarta dan
menginap di apartement dimana Nathan tinggal, dalam kunjungan Milli ke Jakarta,
dia bertemu Nathan lagi. Mereka saling melepaskan kerinduan seperti layaknya
orang pacaran. Milli pulang ke Bandung dengan percaya bahwa mereka akan jadian
lagi. Padahal Nathan tidak menganggapnya demikian, dan Nathan tak pernah
menghubunginya lagi. Milli kembali kembali harus menerima kekecewaaan ini lagi,
bersama sahabatnya bernama Asti ia selalu mendapat semangat untuk tetap bangkit
Waktu terus berlalu dan Milli secara perlahan dapat melupakan Nathan dan kini ia sudah memiliki pacar baru bernama Oscar , semakin hari mereka terlihat enjoy dengan hubungan mereka. Namun di saat Milli sudah mulai dapat melupakan Nathan, diam-diam Nathan muncul lagi dan menyatakan penyesalannya, ia meminta Milli kembali jadi pacarnya lagi. Milli marah dan kecewa, Menurut Milli, Nathan sudah seenaknya datang dan pergi dalam hidupnya. Milli tidak mau menerima Nathan untuk kembali.
Dengan perasaan menyesal dan kecewa karena ditolak Milli, Nathan pulang ke Jakarta. Dia kemudian berhasil lulus kuliah di universitasnya dengan baik. Setelah lulus kuliah, Nathan pulang ke Bandung. Milli kembali sibuk dengan novel keduanya. Tentu saja Nathan bertemu kembali dengan Milli, namun kali ini hubungan Milli dan Oscar sudah putus, Milli yang saat itu masih menyimpan cinta akhirnya harus kembali kepada Nathan meskipun tetap pada ketidak jelasan status. Milli merasa hatinya yang tengah hancur berantakan mulai tertata kembali.
Waktu terus berlalu dan Milli secara perlahan dapat melupakan Nathan dan kini ia sudah memiliki pacar baru bernama Oscar , semakin hari mereka terlihat enjoy dengan hubungan mereka. Namun di saat Milli sudah mulai dapat melupakan Nathan, diam-diam Nathan muncul lagi dan menyatakan penyesalannya, ia meminta Milli kembali jadi pacarnya lagi. Milli marah dan kecewa, Menurut Milli, Nathan sudah seenaknya datang dan pergi dalam hidupnya. Milli tidak mau menerima Nathan untuk kembali.
Dengan perasaan menyesal dan kecewa karena ditolak Milli, Nathan pulang ke Jakarta. Dia kemudian berhasil lulus kuliah di universitasnya dengan baik. Setelah lulus kuliah, Nathan pulang ke Bandung. Milli kembali sibuk dengan novel keduanya. Tentu saja Nathan bertemu kembali dengan Milli, namun kali ini hubungan Milli dan Oscar sudah putus, Milli yang saat itu masih menyimpan cinta akhirnya harus kembali kepada Nathan meskipun tetap pada ketidak jelasan status. Milli merasa hatinya yang tengah hancur berantakan mulai tertata kembali.
Hingga pada suatu waktu Nathan memberitahukan ke Milli kalau dia
akan menikah dengan wanita lain. Ia menitipkan sebuah surat untuk Milli namun
surat itu tidak boleh di buka sebelum Milli menemukan pria pengganti Nathan dan
Menikah. Isi surat itu berupa permintaan maaf Nathan yang sudah membohongin
Milli, sebenernya Nathan itu punya sebuah penyakit jantung, dia
memutuskann untuk menjauhi Milli dengan alasan dia mau nikah dengan orang lain,
dengan begitu Milli akan marah, Nathan lebih milih melihat Milli marah dari
pada sedih, Nathan ingin meninggal dengan kenangan akan tentang Milli. Tentu
saja Milli masih ada rasa sayang sama Nathan, dia pun kecewa dan Marah. Saking
putus asanya, Milli harus berusaha melupakan Nathan karena ia tau kalau mungkin
ini semua takdir. Rintangan yang mereka hadapi begitu berat untuk dijalani,
mungkin memang mereka belum ditakdirkan untuk bersama.
Hidup terus berlanjut, Milli benar-benar dapat menghapus Nathan dari hidupnya.
Tentu saja Milli masih ada rasa sayang sama Nathan, dia pun kecewa dan Marah.
Saking putus asanya, Milli harus berusaha melupakan Nathan karena ia tau kalau
mungkin ini semua takdir. Rintangan yang mereka hadapi begitu berat untuk
dijalani, mungkin memang mereka belum ditakdirkan untuk bersama.Hingga akhirnya
Milli sadar bahwa Nathan tak pernah benar-benar meninggalkannya, ia pergi bukan
untuk meninggalkannya tapi pergi menjadi abadi bersamanya. Tentu saja Milli
masih ada rasa sayang sama Nathan, dia pun kecewa dan Marah. Saking putus
asanya, Milli harus berusaha melupakan Nathan karena ia tau kalau mungkin ini
semua takdir. Rintangan yang mereka hadapi begitu berat untuk dijalani, mungkin
memang mereka belum ditakdirkan untuk bersama.
Nama : I Gusti Ayu Purwa Devi Wijayanti
No : 30
Kelas : VIII F.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar