Sabtu, 23 November 2013

Tugas Bahasa Indonesia Menyinopsis Novel


Paloma

Di Brazil, tepatnya di Kota Rio, hidup seorang gadis kecil bernama Paloma Palmeira Peixoto. Paloma memiliki seorang ibu yang bernama Elida. Paloma memiliki kuda poni mainan yang selalu ia rawat dengan penuh kasih sayang. Paloma sangat suka membuat surat untuk ibunya, yang dalam surat itu menyatakan rasa cinta Paloma yang begitu dalam kepada ibunya.
Sepulang dari sekolah, Paloma dan Elida yang sama-sama gemar melukis, saling menunjukan lukisan hasil karya mereka. Keesokan harinya, ayah Paloma yang bernama Orpet, pergi ke luar kota untuk bekerja. Paloma menginginkan ayahnya untuk membelikan sebuah sisir perak di luar kota, untuk kuda poninya.
            Saat sepulang sekolah Paloma menaiki bus yang biasa mengantarnya pulang. Saat di dalam bus, Paloma yang dalam keadaan lemah dan mengantuk, tiba-tiba saja terlempar dari bus dengan kepala terlebih dulu . Roda belakang bus telah menghimpit badan Paloma. Elida pun datang dan histeris melihat keadaan Paloma. Paloma segera dibawa ke rumah sakit. Saudara Paloma yang bernama Renata, berusaha menenangkan hati Elida. Elida menyadari, mengapa kemarin malam Paloma tidak bisa tidur, dan ingin tidur bersamanya. Setelah sangat lama Elida menunggu, akhirnya dokter bertemu dengan Elida dan mengatakan bahwa Paloma telah meninggal. Elida sangat terpukul dan tidak percaya, gadis kecil yang sangat menyayanginya, meninggal begitu saja diusiannya yang masih sangat muda.
            Orpet yang baru saja tahu, langsung segera pulang dan menyempatkan diri ke sebuah toko untuk mencari sesuatu yang dititipkan Paloma. Setelah lama mencari, akhirnya ia menemukan sebuah sisir perak yang dititipkan Paloma. Sampai di kota Rio, Orpet langsung pergi ke gereja untuk menemui Paloma, ia memegang tangan Paloma dan mememberikan sisir yang ingin dibeli Paloma untuk kuda poni mainannya.
            Elida masuk ke kamar Paloma dan menatap kuda poni milik Paloma. Elida mengatakan bahwa mereka tidak dapat tahu bahwa sisir perak indah yang dimaksudkan untuk mereka, tidak akan pernah tiba, Elida tidak dapat memberi tahu, bahwa tangan manis yang dulu selalu mengelus mereka, tidak akan pernah melakukannya lagi. Mulai dari hal itu, Elida sadar bahwa dirinya telah lupa kepada tuhan. Satelah beberapa saat terdiam, Elida ingat ketika ia masih berumur 7 tahun, ia meletakan buket bunga mawar merah muda di atas altar gereja, dan Paloma mengingatkannya dengan bnga itu.
            Tuhan mencari vas untuk meletakan bunga-bunganya, dan kitalah vasnya, tuhan berusaha mengirimkan bunganya, tetapi kita tidak menjadi vas yang seharusnya. Di saat tuhan memberi bunganya, tuhan mengambilnya kembali. Dan Paloma lah bunga itu.                                                                               
“Apa artinya kehilangan sekuntum bunga? Agar kita mendapat pengetahuan untuk menjadi vas yang seharusnya”.                            
“Apa artinya kehilangan seorang anak perempuan? Untuk mendapatkan kerajaan surga”.       

Nama : Cok Istri Ratih Andani
Kelas : VIII F
No.    : 32                                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar