GHOST
DORMITORY
Kisah
Mencekam di Asrama Berhantu
Nani Halianson itulah
namanya, tapi lebih akrab dipanggil Nani. Anak itu berasal dari Desa Klim di
Utara Kota Berg. Nany mempunyai tiga adik dan itupun sudah meninggal karena
sudah dibunuh stragis oleh orang yang tidak dikenalnya. Kemudian Nany dituduh
ibunya kalau dialah yang membunuh ketiga adiknya. Maka dari sinilah Nani
diberlakukan tidak adil oleh ibunya. Pada suatu ketika dia dititipkan di sebuah
asrama, asrama itu bernama Asrama Erli. Sebelum dia ingin pergi ke Asrama
ibunya sudah diam di depannya sambil memegang sebuah kayu. Karena takut
dipukili ibunya Nani memutuskan tidak berpamitan dengan ibunya. Nani kesana
diantar oleh neneknya. Betapa sedihnya Nani ditinggal oleh neneknya. Karena
neneknya saja yang mau menyayanginya.
Mulai sekarang Nani
menjalani hidupnya di Asrama Erli. Dia mendapatkan teman baru yang bernama Ghi
dan Shila. Sejak pertama kali Nani bertemu dengan Ghi, Nani telah
ditaku-takutinya, untung saja Shila dapat menenangkannya. Karena Nani sudah
lama tinggal di Asrama Erli, Nani sedikit demi sedikit memahami sifat Ghi, yang
Nani anggap kalau Ghi itu orangnya cuek, ketus, tapi Ghi orangnya tidak seperti
itu, meskipun Ghi memang aneh, berbau mistik dan misterius.
Kalau dilihat-lihat asrama
ini sangat mengerikan dan banyak hantunya. Mumpung saja ada Ghi yang mempunyai
ilmu gaib, jadi kami tidak usah takut. Mereka bertiga sudah seperti sahabat.
Karena kemana-mana mereka selalu bertiga. Dan pada suatu hari Asrama Erli
dikejutkan dengan Surat Kaleng yang hendak membabat habis penghuni Asrama Erli.
Lalu mereka menyelidiki khasus itu dan akhirnya terbongkar. Selain itu mereka
bertiga juga pernah memusnah Hantu Hitam.
Setelah kejadian itu,
Nani dikirimi surat oleh Ayahnya. Nani hendak disuruh ke Funeral Zuah
(pemakaman). Setelah membaca suratnya Nani langsung ke pemakaman. Setelah sampai
disana, Ayahnya menceritakan apa yang terjadi. Ternyata Ibu Nani meninggal. Nanipun sedih
mendengarnya, lalu Ayah Nani mengeluarkan surat yang kebetulan surat itu dari
Ibunya. ‘’ Kalau Ibu punya salah Ibu minta maaf dan ibu tidak membencimu,
melainkan Ibu sanagat menyayangimu’’ itulah isi surat yang ditulis oleh Ibu
Nani. Lalu Ayah Nani menginginkan kalau Nani melanjutkan sekolahnya disana.
Nanipun membalasnya dengan senyum dan memeluk Ayahnya.
Nama : Ni Putu Anindya Putri Damayanti.
No : 3.
Kelas :
VIII F.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar